Sekitar sepuluh tahun kemudian singgah pula beberapa kapal Portugis yang dipimpin oleh Antonio de Brito yang sempat tinggal beberapa bulan di Gresik karena cuaca sangat buruk. Cornelius Houtman seorang pelaut Belanda berhasil mendaratkan kapalnya di Sedayu, Gresik pada tahun 1596 dan pada tahun 1598 Jacob van Heemskerck dari Belanda juga mendarat di Gresik.
Keterangan ini menguatkan dugaan bahwa pada periode awal Surabaya belum menjadi bandar yang penting bila dibandingkan dengan Tuban, Gresik, atau Sedayu.
G.H. von Faber, Oud Soerabaia: De Geschiedenis van Indies Eerste Koopstad van de Oudste Tijden tot de Instelling van den Gemeenteraad (1906)